Kamis, 05 Juni 2014

Seorang Gembala Domba

Seruas tulang iga yang bersinar
Menyilaukan buah khuldi di gelapnya malam
Wajahmu membuat kaum Adam terusir dari Surga
Menghempaskanku jauh direrumputan yang berbatu

Aku beku
Melihat bayangmu di Taman Eden
Awan dan gelap tak datang menghalangi
Tapi kau tampak menangis sesegukan tangis

Malaikat di sampingmu hanya membisu
Dan purnama dibelakangmu meredup
Sedang domba lapar melayang mendekatimu
Mengepakkan sayap dan ekornya, lalu membelaimu

Aku terkesima
Domba itu mengikis nafsu laparnya
Ia bagai manusia yang bernyanyi
Di bawah langit bertabur bintang dan sabit

Perlahan seorang gembala mendekatimu
Seperti tertiup angin dan rapuh
Membawamu pergi secepat meteor
Menembus cahaya yang semakin redup

Sinjai, 05-Juni-2014
Oleh : Wahyu Tarman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar